Ingoni Playbox: Inovasi Media Pembelajaran bagi Anak Tunagrahita
Jumat, 10 October 2025

Ingoni Playbox: Inovasi Media Pembelajaran bagi Anak Tunagrahita

Kendari, Pusat Media UHO. Tim mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) secara simbolis menyerahkan media pembelajaran hasil inovasi mereka kepada Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Kendari pada 10 Oktober 2025. Kotak yang diberi nama “Ingoni Playbox” ini merupakan karya dari salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UHO. Mereka terdiri dari Nur Ilmi Khair, Naila Cahya Anugerah, Diyyanah Nur Fathyyah Syahrun, Wadiutami Muna, dan Nurfadillah. 

Ide tim PKM-PM UHO ini berangkat dari kesadaran atas rendahnya pemahaman anak tunagrahita tentang perlindungan diri dan tingginya tingkat kerentanan mereka menjadi korban pelecehan seksual. Kepala SLBN 2 Kendari, Sri Mulyati, S.Pd., M.Si., menyambut baik pelaksanaan program PKM-PM UHO ini. “Kami sangat antusias dan bangga menjadi sekolah mitra. Anak-anak disabilitas juga perlu mendapat edukasi adaptif mengenai pencegahan kekerasan seksual, dan metode seperti ini sangat membantu mereka memahami materi dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya.

“Ingoni Playbox” adalah kotak yang berisi buku berbahan kain, puzzle, boneka tangan, kartu ekspresi dan lonceng. Media pembelajaran interaktif ini dirancang untuk disajikan di dengan cara bermain. Mahasiswa tim PKM-PM UHO bertindak sebagai narator yang menceritakan isi dari buku dengan menggunakan boneka tangan. Temanya berfokus pada pengetahuan dasar tentang bagian tubuh yang harus dijaga dan keberanian untuk melakukan tindakan perlindungan diri. Anak-anak tunagrahita dilibatkan secara aktif, merespons setiap pertanyaan dengan cara seperti layaknya bermain. 

Menurut Nur Ilmi Khair sebagai Ketua Tim, kini anak-anak lebih mengenai batasan tubuh dan keberanian melapor. Mereka juga menjadi dapat membedakan sentuhan aman dan tidak aman. Setelah beberapa kali memainkan “Ingoni Playbox”, hasil tes menunjukkan pemahaman anak tunagrahita naik hingga 3,78 dalam skala 4 (dari sebelumnya hanya 1,52). Peningkatan ini disertai keberanian mereka untuk berbicara, interaksi sosial, dan kemampuan melapor.***

Bagikan ke
atau copy link ini
Translate »