Badan Gizi Nasional: Peluang Kontribusi UHO pada Program MBG
Kendari, Pusat Media UHO. Universitas Halu Oleo (UHO) menjadi tuan rumah kegiatan Audiensi dan Kuliah Umum bersama Badan Gizi Nasional (BGN) yang membahas penguatan peran perguruan tinggi dalam mendukung keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ruang Rapat Senat Lt. 4 Rektorat UHO pada Jumat, 21 November 2025. Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. La Ode Santiaji Bande, SP., MP. tersebut, dihadiri pula oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Hubungan Masyarakat Prof. Dr. Ir. H. Takdir Saili, M.Si. dan peserta dari sejumlah fakultas di lingkup UHO.
Dari materi yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Ir. Sitti Aida Adha Taridala, M.Si., selaku Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi BGN, terungkap bahwa Perguruan Tinggi dapat memberi setidaknya lima kontribusi yang besar dalam program MBG. Pertama, Riset dan Inovasi. Perguruan tinggi diharapkan menghasilkan penelitian terkait gizi, pangan lokal, teknologi pengolahan makanan, dan keamanan pangan, sekaligus menciptakan inovasi menu berbasis kearifan lokal.
Kedua, Penguatan Sumber Daya Manusia. Kampus menjadi pemasok tenaga profesional—mulai dari ahli gizi, akuntan, hingga manajer operasional—yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mahasiswa juga dapat berkontribusi melalui program magang dan KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Ketiga, Pendampingan dan Pelatihan. Dosen dan tenaga ahli perguruan tinggi berperan dalam memberikan pelatihan kepada pengelola SPPG, yayasan, serta kader masyarakat, termasuk penyusunan standar operasional berbasis evidence-based practice.
Keempat, Monitoring dan Evaluasi. Perguruan tinggi dapat terlibat dalam pemantauan kualitas gizi, kebersihan, dan efektivitas distribusi, serta menyediakan data analitis yang menjadi dasar pengambilan kebijakan.
Kelima, Pengembangan Ekosistem Inovasi. Kampus menjadi penghubung antara hasil riset dengan dunia usaha seperti UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) pangan, startup, dan koperasi mahasiswa melalui kolaborasi triple helix—pemerintah, perguruan tinggi, dan industri.
Prof. Sitti Aida menyampaikan harapan agar UHO dapat memperluas kontribusinya dalam pengembangan ekosistem gizi nasional. “Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan masyarakat adalah kunci untuk memastikan generasi Indonesia tumbuh sehat dan produktif,” ungkapnya.***